Jingga. Mungkin itu warna dirinya. Putih menyilaukan pada awalnya. Dan warna itu mulai mencairkan semua kebekuan sel-sel darahku karena lamanya menunggu...
Penghujung malam. Sang khalifah, Ali Bin Abi Thalib, berdiri di tengah mihrabnya. Sendiri. Tangannya menengadah ke langit. Air matanya tumpah ruah. Lirih benar ketika do'anya memecah sunyi, "Tuhan, biarlah dunia ini hanya ada dalam genggaman tanganku. Jangan biarkan ia masuk ke dalam hatiku."
Waduh kok iki sing dijupuk, mbok sing liyane akh
BalasHapussepertinya... critanya afik akh. maklum pernah teringat jingganya warna daun kenangan.
BalasHapusmas apri, kalo boleh kasih saran. kalo posting itu karya orang lain, buat sumbernya dg lengkap ya. ntar dikira plagiat.
BalasHapusTO : lela
BalasHapusThanks for your attention.